Pemerintah Iran akan semakin memperketan aturan busana. Termasuk pakaian pria. Aturan ini disambut kalangan Muslim. Yang sewot, kalangan liberal
Pemerintah Iran akan menerapkan tindakan keras terhadap warganya yang berbusana tidak sesuai dengan ajaran Islam. Yang dibidik bukan cuma kaum wanita, tetapi juga warga pria, seperti dikatakan Kepala Kepolisian Iran Ahmad Reza Radan.
“Polisi akan bertindak terhadap pria yang celananya terlalu pendek, berjaket ketat, berkaus dengan logo Barat ataupun berpotongan rambut gaya Barat,” tegas Radan.
Petugas kepolisian akan menanyakan tempat mereka membeli baju dan memotong rambut. “Kami akan menutup salon dan toko semacam itu,” imbuh Radan.
Menurut Radan, yang ditangkap akan diberi peringatan terlebih dulu. Nama mereka akan dicatat. Jika mereka melanggar kembali, tidak akan ada ampun.
Sejak aturan itu diberlakukan April lalu, ribuan orang mendapat peringatan. Sementara ratusan lainnya ditangkap karena tidak menaati peraturan berbusana.
Sebelum ini, wanita Iran diwajibkan mengenakan busana tertutup dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh dan kepala. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, banyak yang melanggar aturan tersebut. Mereka dengan berani memperlihatan tumit dan menata rambut semodis mungkin di balik kerudung yang mereka kenakan.
Meskipun peraturan ini diberlakukan sejak April, banyak warga wanita Iran yang melanggar. Dengan mempertegas peringatan itu kembali, polisi ingin menyatakan keseriusannya tentang aturan berbusana di negara itu.
Ketegasan ini mendapat pujian dari berbagai kelompok. Namun kelompok liberal mempertanyakan apakah tidak sebaiknya pemerintah Iran berusaha mengatasi kemiskinan daripada mengurusi busana warganya.
*Hidayatullah.com
Pemerintah Iran akan menerapkan tindakan keras terhadap warganya yang berbusana tidak sesuai dengan ajaran Islam. Yang dibidik bukan cuma kaum wanita, tetapi juga warga pria, seperti dikatakan Kepala Kepolisian Iran Ahmad Reza Radan.
“Polisi akan bertindak terhadap pria yang celananya terlalu pendek, berjaket ketat, berkaus dengan logo Barat ataupun berpotongan rambut gaya Barat,” tegas Radan.
Petugas kepolisian akan menanyakan tempat mereka membeli baju dan memotong rambut. “Kami akan menutup salon dan toko semacam itu,” imbuh Radan.
Menurut Radan, yang ditangkap akan diberi peringatan terlebih dulu. Nama mereka akan dicatat. Jika mereka melanggar kembali, tidak akan ada ampun.
Sejak aturan itu diberlakukan April lalu, ribuan orang mendapat peringatan. Sementara ratusan lainnya ditangkap karena tidak menaati peraturan berbusana.
Sebelum ini, wanita Iran diwajibkan mengenakan busana tertutup dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh dan kepala. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, banyak yang melanggar aturan tersebut. Mereka dengan berani memperlihatan tumit dan menata rambut semodis mungkin di balik kerudung yang mereka kenakan.
Meskipun peraturan ini diberlakukan sejak April, banyak warga wanita Iran yang melanggar. Dengan mempertegas peringatan itu kembali, polisi ingin menyatakan keseriusannya tentang aturan berbusana di negara itu.
Ketegasan ini mendapat pujian dari berbagai kelompok. Namun kelompok liberal mempertanyakan apakah tidak sebaiknya pemerintah Iran berusaha mengatasi kemiskinan daripada mengurusi busana warganya.
*Hidayatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar